Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari matakuliah softskill.
Bismillahirrahmanirrahim.
Perkenalkan,
saya Adella. Saya lahir di Jakarta tanggal 18 Desember 1994. Saya tinggal di
Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi sejak saya berumur tiga tahun. Saya Lahir di
Jakarta dan sebelumnya tinggal di Jakarta. Karena pekerjaan ayah saya, saya dan
keluarga harus pindah di Cikarang. Saya anak pertama dari dua orang bersaudara.
Saya mempunyai adik perempuan bernama Stefhany Indra Jaya. Saya sekolah di PG Sasanawika, jakarta Pusat,
TK merak, Cikarang selatan, SDN sukaresmi 06 cikarang selatan, Alutfah islamic
school pada jenjang smp dan sma. Saya
waktu kecil sangat dekat dengan ayah saya dibandingkan dengan ibu saya. Namun,
semua itu tidak membuat saya kekurangan kasih sayang dari ibu. Sejak kecil, ibu
saya selalu mengajarkan kelembutan dan kasih sayang dan Ayah saya mengajarkan
kerasnya kehidupan agar saya mampu mandiri, walaupun saya seorang perempuan. Mungkin
hal itu merupakan keseimbangan yang mereka coba ditanamkan pada diri saya. Setelah
beranjak dewasa, ayah saya cenderung jarang berbicara kepada saya. Kata ayah,
anak perempuan yang sudah dewasa lebih baik dalam didikan ibu, karena kalau
ayah (saya) yang mendidik, saya akan
berkepribadian tambah sangat keras. Sebelum saya masuk di Universitas
Gunadarma, saya pernah mengikuti ujian SNMPTN, namun Allah mempunyai rencana
amat indah yang llain. Saya gagal dalam ujian SNMPTN. Sebelumnya, saya sangat
ingin masuk ke salah satu Institut teknik negri yag berada di surabaya, namun
karena terlalu jauh jaraknya dari rumah dan tidak mempunyai sanak saudara
disana, orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk menuntut ilmu di tempat
yang amat saya idam-idamkan tersebut. Sebelum menjadi calon engineer di bidang
teknik industri, saya mempunyai cita-cita sebagai seorang arsitek. Namun karena
Allah juga berkehendak lain, saya akhirnya masuk jurusan ini. Awalnya, masuk
jurusan yang bukan minat itu sangatlah berat, namun saya mengingat sebuah
pepatah jawa yaitu “witing tresno jalaran soko kulino”, yaitu artinya cinta
bisa datang karena terbiasa. Saya
mencoba lebih mengenal dan mencintai jurusan yang sedang saya tekuni, dan
akhirnya setelah berada di tingkat dua semester 4, saya sangat amat mencintai
bidang ilmu ini. Kepribadian saya sehari-hari saya itu termasuk cerewet, malas,
dan suka menunda-nunda pekerjaan. Selain iu saya tidak feminim seperti
wanita-wanita lainnya. Kekurangan saya sangat banyak apabila harus dituliskan. Tetapi
selain yang saya sebutkan sebelumnya, saya juga terlalu keras dalam menghadapi
hal apapun. Kelebihan saya, sebenarnya saya tidak tahu apa kelebihan yang
terdapat dalam diri saya. Namun, ada dua hal yang saya banggakan yaitu saya
tidak mudah menangis walaupun sesedih apapun hal yang saya alami dan saya
rasakan, jika saya menangis berarti hal tersebut sudah amat berat untuk saya
pikul. Hal selanjutnya yang saya banggakan adalah saya tidak pernah mengganggap
remeh hal apapun yang belum atau yang sudah saya pernah lakukan sebelumnya, dan
saya mau belajar banyak hal dari siapa saja. Karena prinsip saya, kepintaran
seseorang bukan jaminan bahwa ilmu yang diapunya lebih banyak dari saya.
Prestasi yang membanggakan orang tua belum ada, tapi mungkin kalau sebuah hal
yang dapat membuat orang tua saya senang adalah saya pernah berpidato di saah
satu acara sekolah dengan menggunakan bahasa inggris dan juara dua dalam lomba
speech contest yang diadakan salah satu lembaga kursus bahasa inggir se cikarang
selatan. Impian saya adalah saya dapat
lulus dan tetap ditemani oleh keluarga saya tercinta, sampai mereka bisa saya
bahagiakan. Aamiin.
A.
Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda-benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia.
Dalam pemanfaatan sumber daya alam memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan dan tidak mengganggu lingkungan.
1. Berbagai Jenis Sumber Daya Alam
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam terdiri atas:
a. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya alam hayati, meliputi berbagai makhluk hidup, seperti berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati dapat dilakukan dengan cara:
1. Pelestarian di habitat aslinya (pelestarian in situ).
Contohnya: Bunga Bangkai di Bengkulu, dan Badak Jawa di Ujung Kulon.
2. Pelestarian di luar habitat aslinya (pelestarian ex situ).
Contohnya: kebun binatang dan kebun anggrek.
b. Sumber daya alam non hayati
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang bukan berasal dari makhluk hidup. Contoh sumber daya alam non hayati antara lain, sinar matahari, udara, air, dan tanah, bahan tambang, dan minyak bumi.
2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Manfaatnya
Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi:
a. Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas bumi, dan angin.
b. Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.
c. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan pemandangan alam.
3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Ketersediaannya
Berdasarkan ketersediaannya di alam, sumber daya alam dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus-menerus karena terjadi di alam dalam waktu yang berjuta-juta tahun lamanya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya:
1. Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sebab terjadi dalam waktu yang sangat lama. Minyak bumi berasal dari mikroplanton yang berada di dalam laut dan di dalam bumi.
2. Bahan–bahan mineral seperti berbagai logam yang didapat dari bijih logam, misalnya bijih logam aluminium atau bauksit dan bijih besi.
3. Batubara dan batu kapur. Batubara kini dianjurkan digunakan sebagai pengganti minyak tanah karena sumber daya alam minyak bumi dikhawatirkan akan cepat habis.
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali, dapat terus digunakan dan tidak akan pernah habis. Tumbuhan, hewan, dan air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, jadi tidak akan habis selama manusia melestarikannya. Tumbuhan dapat ditanam kembali, hewan dapat diternakkan lagi, air sumbernya dari alam, manusia tinggal menggunakan secukupnya.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui, misalnya :
1. Hutan
Hasil hutan yang utama adalah kayu, dan rotan. Kayu dan rotan dapat dibuat menjadi perabotan rumah tangga, kayu juga merupakan bahan pokok untuk bangunan rumah. Selain digunakan untuk keperluan dalam negeri produk-produk dari kayu dan rotan ada yang diekspor sehingga meningkatkan penghasilan negara.
Hutan di Indonesia dikelompokkan menjadi hutan alam dan hutan buatan. Hutan alam ialah hutan yang terjadi secara alami, terdiri dari berbagai jenis pohon. Hutan alam disebut juga hutan heterogen. Hutan di Indonesia termasuk hutan tropis karena tumbuhannya termasuk tumbuhan yang hidup di daerah tropis. Pohon-pohon hutan tropis contohnya kayu jati dan meranti. Hutan buatan ialah hutan yang sengaja ditanami satu jenis pohon atau hutan homogen. Pohon di hutan ini ditanam dalam waktu yang bersamaan, hasil hutan ini digunakan sebagai bahan baku suatu produk industri, misalnya hutan pinus untuk bahan kertas, hutan jati untuk bahan bangunan dan perabotan. Hutan dapat dimanfaatkan untuk tempat wisata dan tempat penelitian flora dan fauna.
2. Air
Air merupakan sumber daya alam yang secara terus-menerus mengalami pembaruan. Pembaruan tersebut terjadi dengan cara daur air. Melalui daur air, air menjadi bersih kembali. Hal itu terjadi karena pada saat penguapan, kotoran yang terdapat dalam air tidak ikut terangkat ke udara. Air pun turun kembali dalam bentuk hujan dengan keadaan bersih. Air dapat diperoleh dari dalam tanah, sungai, dan laut. Untuk keperluan sehari-hari air dapat diambil dari dalam tanah dengan bantuan pompa listrik. Air dapat pula diambil dari sungai kemudian diolah dengan teknologi di PAM selanjutnya dialirkan ke rumah-rumah. Air sungai dapat dipakai sebagai sumber air untuk mengairi sawah-sawah. Di pulau Sumatra dan Kalimantan beberapa sungai menjadi sarana lalu lintas sehari-hari. Sungai-sungai di dekat hutan dapat pula digunakan untuk mengangkut kayu dari hutan ke tempat penebangan kayu sehingga mengurangi biaya pegangkutan melalui jalan darat.
Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda-benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia.
Dalam pemanfaatan sumber daya alam memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan dan tidak mengganggu lingkungan.
1. Berbagai Jenis Sumber Daya Alam
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam terdiri atas:
a. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya alam hayati, meliputi berbagai makhluk hidup, seperti berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati dapat dilakukan dengan cara:
1. Pelestarian di habitat aslinya (pelestarian in situ).
Contohnya: Bunga Bangkai di Bengkulu, dan Badak Jawa di Ujung Kulon.
2. Pelestarian di luar habitat aslinya (pelestarian ex situ).
Contohnya: kebun binatang dan kebun anggrek.
b. Sumber daya alam non hayati
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang bukan berasal dari makhluk hidup. Contoh sumber daya alam non hayati antara lain, sinar matahari, udara, air, dan tanah, bahan tambang, dan minyak bumi.
2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Manfaatnya
Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi:
a. Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas bumi, dan angin.
b. Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.
c. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan pemandangan alam.
3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Ketersediaannya
Berdasarkan ketersediaannya di alam, sumber daya alam dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus-menerus karena terjadi di alam dalam waktu yang berjuta-juta tahun lamanya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya:
1. Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sebab terjadi dalam waktu yang sangat lama. Minyak bumi berasal dari mikroplanton yang berada di dalam laut dan di dalam bumi.
2. Bahan–bahan mineral seperti berbagai logam yang didapat dari bijih logam, misalnya bijih logam aluminium atau bauksit dan bijih besi.
3. Batubara dan batu kapur. Batubara kini dianjurkan digunakan sebagai pengganti minyak tanah karena sumber daya alam minyak bumi dikhawatirkan akan cepat habis.
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali, dapat terus digunakan dan tidak akan pernah habis. Tumbuhan, hewan, dan air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, jadi tidak akan habis selama manusia melestarikannya. Tumbuhan dapat ditanam kembali, hewan dapat diternakkan lagi, air sumbernya dari alam, manusia tinggal menggunakan secukupnya.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui, misalnya :
1. Hutan
Hasil hutan yang utama adalah kayu, dan rotan. Kayu dan rotan dapat dibuat menjadi perabotan rumah tangga, kayu juga merupakan bahan pokok untuk bangunan rumah. Selain digunakan untuk keperluan dalam negeri produk-produk dari kayu dan rotan ada yang diekspor sehingga meningkatkan penghasilan negara.
Hutan di Indonesia dikelompokkan menjadi hutan alam dan hutan buatan. Hutan alam ialah hutan yang terjadi secara alami, terdiri dari berbagai jenis pohon. Hutan alam disebut juga hutan heterogen. Hutan di Indonesia termasuk hutan tropis karena tumbuhannya termasuk tumbuhan yang hidup di daerah tropis. Pohon-pohon hutan tropis contohnya kayu jati dan meranti. Hutan buatan ialah hutan yang sengaja ditanami satu jenis pohon atau hutan homogen. Pohon di hutan ini ditanam dalam waktu yang bersamaan, hasil hutan ini digunakan sebagai bahan baku suatu produk industri, misalnya hutan pinus untuk bahan kertas, hutan jati untuk bahan bangunan dan perabotan. Hutan dapat dimanfaatkan untuk tempat wisata dan tempat penelitian flora dan fauna.
2. Air
Air merupakan sumber daya alam yang secara terus-menerus mengalami pembaruan. Pembaruan tersebut terjadi dengan cara daur air. Melalui daur air, air menjadi bersih kembali. Hal itu terjadi karena pada saat penguapan, kotoran yang terdapat dalam air tidak ikut terangkat ke udara. Air pun turun kembali dalam bentuk hujan dengan keadaan bersih. Air dapat diperoleh dari dalam tanah, sungai, dan laut. Untuk keperluan sehari-hari air dapat diambil dari dalam tanah dengan bantuan pompa listrik. Air dapat pula diambil dari sungai kemudian diolah dengan teknologi di PAM selanjutnya dialirkan ke rumah-rumah. Air sungai dapat dipakai sebagai sumber air untuk mengairi sawah-sawah. Di pulau Sumatra dan Kalimantan beberapa sungai menjadi sarana lalu lintas sehari-hari. Sungai-sungai di dekat hutan dapat pula digunakan untuk mengangkut kayu dari hutan ke tempat penebangan kayu sehingga mengurangi biaya pegangkutan melalui jalan darat.
Contoh Studi Kasus:
Bandung sekarang bukanlah Bandung yang dulu lagi. Bandung yang semula dirancang dan dibangun oleh untuk dijadikan tempat peristirahatan telah berubah menjadi kota berpolusi. Contoh Gambar di atas merupakan gambar salah satu sudut kota Bandung yang diambil dari udara. Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa kota Bandung tampak seolah-olah dilapisi oleh kabut tebal. Kabut tersebut merupakan lapisan udara kotor (berpolusi). Polusi di kota Bandung memang dinilai sudah cukup mengkhawatirkan dan dampak akibat polusi pun semakin signifikan. Polusi udara yang terjadi di Bandung dipengaruhi juga oleh topografinya. Bandung terletak pada ketinggian kurang lebih 768m di atas permukaan laut. Kota ini terletak sebuah lembah yang dikelilingi pegunungan. Dengan kata lain, bentang alam Bandung merupakan sebuah cekungan. Kondisi topografi seperti ini menyebabkan Bandung menjadi sangat potensial terhadap pencemaran udara karena kondisi alam yang berupa cekungan akan mengurangi daya pengenceran udara atau dengan kata lain menghambat pertukaran udara atau sirkuasi udara. Seiring dengan perkembangannya menjadi kota yang multifungsi, Kota Bandung kian lama kian padat. Selain karena laju pertumbuhan penduduk di Bandung yang secara umum semakin meningkat, kepadatan ini juga dipengaruhi oleh tingkat mobilitas penduduk ke Bandung yang cukup tinggi. Sebagai kota besar yang memiliki fasilitas yang lengkap dalam berbagai bidang (pariwisata, pendidikan, kuliner, budaya, ekonomi, dsb), kota Bandung menjadi tujuan banyak orang. Semakin banyak pergerakan penduduk, semakin banyak media transportasi yang dibutuhkan dan akhirnya tingkat polusi pun semakin tinggi. Polusi udara di kota Bandung dipengaruhi juga oleh penataan ruang dan manajemen transportasi yang kurang tepat. Pemukiman di Bandung dipusatkan di pinggiran kota Bandung sehingga menimbulkan mobilitas yang cukup tinggi dari para pemukim ini ke pusat kota, misalnya untuk bekerja. Sistem penataan ruang yang seperti ini tidak diiringi oleh sistem transportasi yang memadai ke wilayah pinggiran. Hal ini mengakibatkan para pemukim lebih senang menggunakan kendaraan pribadi. Penyebab terakhir dan paling krusial adalah rendahnya perhatian. Dan kesadaran masyarakat akan bahaya polusi sangat rendah sekali.
Contoh UUD mengenai Lingkungan
A.Lingkungan Hidup Menurut UU No. 32 Tahun 2009
Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 yang kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, keduanya mendefinisikan pengertian lingkungan hidup sebagai berikut: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
B.Lingkungan Hidup Menurut UU No. 32 Tahun 2009,
Pengertian lingkungan hidup diperjelas lagi dengan pasal tentang pengendalian lingkungan hidup sebagai berikut: “Pengedalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengedalian pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3 hal yaitu : pencegahan,penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup dengan menerapkan berbagai instrument-instrument yaitu : Kajian lingkungan hidup straegis (KLHS); Tata ruang; Baku mutu lingkungan hidup; Kreteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup; Amdal; UKL-UPL; perizinan; instrument ekonomi lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup; anggaran berbasis lingkungan hidup; Analisis resiko lingkungan hidup; audit lingkungan hidup, dan instrument lain sesuai dnagan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.”
C.Lingkungan Hidup Menurut UU Rl No.4 Tahun 1982
Lingkungan Hidup Menurut UU Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Bandung sekarang bukanlah Bandung yang dulu lagi. Bandung yang semula dirancang dan dibangun oleh untuk dijadikan tempat peristirahatan telah berubah menjadi kota berpolusi. Contoh Gambar di atas merupakan gambar salah satu sudut kota Bandung yang diambil dari udara. Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa kota Bandung tampak seolah-olah dilapisi oleh kabut tebal. Kabut tersebut merupakan lapisan udara kotor (berpolusi). Polusi di kota Bandung memang dinilai sudah cukup mengkhawatirkan dan dampak akibat polusi pun semakin signifikan. Polusi udara yang terjadi di Bandung dipengaruhi juga oleh topografinya. Bandung terletak pada ketinggian kurang lebih 768m di atas permukaan laut. Kota ini terletak sebuah lembah yang dikelilingi pegunungan. Dengan kata lain, bentang alam Bandung merupakan sebuah cekungan. Kondisi topografi seperti ini menyebabkan Bandung menjadi sangat potensial terhadap pencemaran udara karena kondisi alam yang berupa cekungan akan mengurangi daya pengenceran udara atau dengan kata lain menghambat pertukaran udara atau sirkuasi udara. Seiring dengan perkembangannya menjadi kota yang multifungsi, Kota Bandung kian lama kian padat. Selain karena laju pertumbuhan penduduk di Bandung yang secara umum semakin meningkat, kepadatan ini juga dipengaruhi oleh tingkat mobilitas penduduk ke Bandung yang cukup tinggi. Sebagai kota besar yang memiliki fasilitas yang lengkap dalam berbagai bidang (pariwisata, pendidikan, kuliner, budaya, ekonomi, dsb), kota Bandung menjadi tujuan banyak orang. Semakin banyak pergerakan penduduk, semakin banyak media transportasi yang dibutuhkan dan akhirnya tingkat polusi pun semakin tinggi. Polusi udara di kota Bandung dipengaruhi juga oleh penataan ruang dan manajemen transportasi yang kurang tepat. Pemukiman di Bandung dipusatkan di pinggiran kota Bandung sehingga menimbulkan mobilitas yang cukup tinggi dari para pemukim ini ke pusat kota, misalnya untuk bekerja. Sistem penataan ruang yang seperti ini tidak diiringi oleh sistem transportasi yang memadai ke wilayah pinggiran. Hal ini mengakibatkan para pemukim lebih senang menggunakan kendaraan pribadi. Penyebab terakhir dan paling krusial adalah rendahnya perhatian. Dan kesadaran masyarakat akan bahaya polusi sangat rendah sekali.
Contoh UUD mengenai Lingkungan
A.Lingkungan Hidup Menurut UU No. 32 Tahun 2009
Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 yang kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, keduanya mendefinisikan pengertian lingkungan hidup sebagai berikut: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
B.Lingkungan Hidup Menurut UU No. 32 Tahun 2009,
Pengertian lingkungan hidup diperjelas lagi dengan pasal tentang pengendalian lingkungan hidup sebagai berikut: “Pengedalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengedalian pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3 hal yaitu : pencegahan,penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup dengan menerapkan berbagai instrument-instrument yaitu : Kajian lingkungan hidup straegis (KLHS); Tata ruang; Baku mutu lingkungan hidup; Kreteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup; Amdal; UKL-UPL; perizinan; instrument ekonomi lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup; anggaran berbasis lingkungan hidup; Analisis resiko lingkungan hidup; audit lingkungan hidup, dan instrument lain sesuai dnagan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.”
C.Lingkungan Hidup Menurut UU Rl No.4 Tahun 1982
Lingkungan Hidup Menurut UU Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar