PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK Menurunkan
KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO oleh BOY ISMA PUTRA
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
CV. Corning Sidoarjo adalah industri perabot
rumah, salah satu produk yang dihasilkan adalah
prabot dapur dengan merek Revere Were yang mampu
berproduksi sebanyak ± 34.152 unit per tahun. Dari
hasil yang dicapai, produk dengan merek “Revere
Ware” mengalami kecacatan produk untuk masingmasing
sub proses yaitu : proses press dengan jumlah
cacat sebesar 744 unit per tahun, press cutting
(potong) dengan jumlah cacat sebesar 696 unit per
tahun, press roll dengan jumlah cacat sebesar 624
unit per tahun, dan proses tumbuk dengan jumlah
cacat sebesar 372 unit per tahun atau kurang lebih
memiliki jumlah cacat produk total per tahun sebesar
7,13%. Berdasarkan data di atas maka CV. Corning
Sidoarjo berusaha untuk menurunkan jumlah tingkat
kecacatan produksinya dengan menerapkan metode
Six Sigma.
Menurut Greg Brue (2003) “Six Sigma (6σ)
merupakan suatu metode teknik pengendalian dan
peningkatan kualitas secara dramatik, di mana
pada enam sigma hanya terdapat 3,4 cacat (defect)
dari satu juta peluang (DPMO-Defect Per Million
Opputunities)”.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan
jumlah tingkat kecacatan produk pada masingmasing
sub proses dengan cara menentukan kondisi
awal kinerja (baseline) dan target kinerja yang harus
dicapai dengan menggunakan metode Six Sigma.
metode Six Sigma ini dapat dicari
target kinerja pada masing-masing sub proses yang
berguna untuk menurunkan tingkat kecacatan
produk. Jumlah prosentase tingkat kecacatan
produk sebelum menetapkan target kinerja dengan
menggunakan metode Six Sigma adalah sebesar
7,13% dari total produksi per tahun. Sedangkan
jumlah prosentase tingkat kecacatan produk setelah
menetapkan target kinerja dengan menggunakan
metode Six Sigma adalah sebesar 6,71% dari total
produksi per tahun.
Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah
dijelaskan di atas, maka dapat disarankan hal-hal
sebagai berikut: Hendaknya perusahaan mengkontrol
proses-proses produksi yang sedang berjalan,mana
yang efektif dan yang kurang efektif, dan Disarankan
perusahaan menggunakan metode six sigma karena
metode ini dapat mengkontrol semua proses sehingga
dapat mencapai zero defect (kecacatan nol)
Disadur dari:
http://citation.itb.ac.id/pdf/JURNAL/JURNAL%20TEKNIK%20INDUSTRI%20UMM/VOL%2011%20No.2%202010/593_umm_scientific_journal.pdf
Wow....mantap...
BalasHapus