Rabu, 24 Oktober 2012

Manusia dan Kebudayaan Manusia


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna,  karena manusia diciptakan dengan akal, fikiran dan nafsu. Ditambah lagi dengan kelengkapan fisik yang berbeda dari makhluk lainnya sehingga mendukung manusia melakukan berbagai macam aktifitas untuk melangsungkan kehidupan di bumi. itulah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk Allah yang lain.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli :

- OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY 
 Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

- ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.


- PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

 - NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

- ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan. Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyeknya. Budaya tercipta akibat dari kegiatan-kegiatan dan  kejadian-kejadian yang dialami manusia dan kemudian diwariskan secara turun-menurun.     

Kepribadian Bangsa Timur


Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun.  Mereka saling memberikan salam, tersenyum atau bahkan mereka tidak canggung untuk memulai obrolan terlebih dahulu. Bangsa timur juga sangat menjunjung norma-norma dan nilai kesopanan yang telah tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. 

Selain terkenal dengan keramah-tamahannya, Bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dengan bangsa lain. Bangsa timur juga amat peduli terhadap sesama manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya sikap tolong-menolong apabila ada orang lain yang sedang kesusahan dan bergotong-royong dalam mengerjakan sesuatu.. mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi

Hal ini berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dalam kehidupan bermasyarakat. Tak heran apabila banyak bangsa yang  menyukai kepribadian bangsa timur yang saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu  bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau menjalin kekeluargaan yang erat antar sesama. Bangsa timur juga terkenal mempunyai pribadi sebagai bangsa pekerja keras. Mereka akan berjuang sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan mereka. Baik itu kebutuhan individu maupun kebutuhan kelompok. Mereka lebih mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi.


 Kepercayaan bangsa timur terhadap adat istiadat ataupun nenek moyang mereka juga masih kental hingga saat ini. Bangsa timur juga terkenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan itulah yang mereka jadikan sebagai panutan mereka dalam berperilaku.

Sebagai bangsa Indonesia yang juga merupakan bangsa timur, kita patut dan menjaga kepribadian baik ini yang telah melekat kuat di negara ini sejak dulu. Jangan sampai kita kepribadian kita terganti  dengan budaya asing yang marak mulai masuk dan sangat berbeda kebudayaan bangsa ini. Buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa timur yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan dan norma-norma yang berlaku di tanah air.

 

Pengertian Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari  bahasa sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa inggris,  kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.


Berikut ini merupakan definisi dari kebudayaan dari beberapa ahli :

- Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

- M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.

- Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

- William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

- Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.


 Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital karena memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem nilai dan gagasan utama ini diperinci oleh sistem ideologi, sistem sosial, dan sistem teknologi.

Unsur-unsur Kebudayaan

 

Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7

1. Sistem religius (homo religius)

Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
6. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.



Wujud Kebudayaan


 J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
  1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.



Orientasi nilai dan Kebudayaan

Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.

Ada tiga asumsi:
1. orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. solusi yang tersedia tidak terbatas
3. satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.

Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :

  Hakekat Hidup

-Hidup itu buruk
-Hidup itu baik
-Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
-Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.

  Hakekat Karya

-Karya itu untuk menafkahi hidup
-Karya itu untuk kehormatan.

  Persepsi Manusia Tentang Waktu

-Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
-Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
-Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.

Pandangan Terhadap Alam

-Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
-Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
-Manusia berusaha menguasai alam.

Hubungan Manusia Dengan Manusia

-Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
-Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
-Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.


Sumber  :
http://zarapintar.wordpress.com/2012/03/18/manusia-dan-kebudayaan/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
http://laelatulafifah.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html
http://laras-dewantari.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-bangsa-timur-tgsbab1.html      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/2-3-%E2%80%A2kepribadian-bangsa-timur/
http://dwikartikawati.blogspot.com/2010/08/orientasi-orientasi-nilai-budaya.html
http://brain-engine.blogspot.com/2012/04/wujud-kebudayaan-dan-orientasi-nilai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar